Sebagai sebahagian dari aksi kerasnya terhadap perilaku rejim Zionis Israel, perdana menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahawa Turki merancang tidak akan menyalurkan gas alam Rusia kepada Israel melalui wilayah Turki dan pemerintahan di Ankara tidak akan memberi gas tersebut kepada negara penjajah seperti Zionis Israel.
Dalam sidang media bersama mitra Rusianya perdana menteri Rusia Vladimir Putin di Istanbul, Erdogan sempat menyinggung isu terkait projek paip gas Blue Stream-2 dan dia secara tegas menyatakan bahwa projek tersebut tidak akan direalisasikan jika bertujuan untuk menyalurkan gas ke negara zionis Israel, seperti dilaporkan pejabat berita IRNA.
Berdasarkan rencana projek paip gas Blue Stream-2 antara Rusia dan Turki, kedua negara telah sepakat untuk membangun jalur paip kedua yang berdampingan dengan jalur paip yang telah ada sebelumnya. Paip tersebut memanjang dari Rusia, melalui Laut Hitam hingga menyambung ke Pelabuhan Samsun, Turki. Rencananya paip gas itu dibangun untuk menyalurkan gas dari Rusia ke Israel melalui Turki.
Lawatan Putin ke Istanbul kali ini untuk menghadiri Konferensi Langkah-Langkah Interaksi dan Membangun Kepercayaan di Asia (CICA).
Menyusul terkorbannya sembilan aktivis kemanusiaan Turki dalam serangan militer Israel terhadap konvoi Kapal Freedom Flotilla, Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Turki, Taner Yildiz, Kamis lalu (3/6) membatalkan seluruh rencana projek energi dengan rejim zionis Israel.(fq/irib)